Prinsip Dasar Metode Akses Media
Untuk mengakses media transmisi diperlukan cara pengaturannya karena penggunaan bersama saluran komunikasi yang jumlahnya terbatas.
Topologi bus/star merupakan topologi yang paling sukar dalam menentukan metode aksesnya
1. CSMA (Carrier Sense Multiple Access)
Protokol yang melihat adanya transmisi (carrier) disebut sebagai carrier sense protokol.
Bilamana waktu perambatan (propagasi) antar workstation relatif lebih lama dari waktu pengiriman (transmisi) sebuah paket, maka sebuah workstation harus menunggu cukup lama sebelum workstation yang ditujunya mengirimkan kembali konfirmasinya.
Selama selang waktu antara ini ada kemungkinan workstation lain juga memgirimkan paketnya sehingga keduanya akan terganggu. Kalau workstation yang berkepentingan dapat mengetahui adanya workstation lain telah melakukan transmisi maka collision (tabrakan) dapat dicegah.
Collision hanya terjadi bilamana dua workstation memancarkan secara bersamaan. Teknik Carrier Sense Multiple Access menggunakan cara memeriksa media transmisi terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi.
Bila bebas ia dapat menyalurkan data, kalau tidak ia dapat menunggu sebentar lalu mencoba transmisi lagi. Workstation ini kemudian menunggu konfirmasi untuk jangka waktu tertentu dengan memperhitungkan waktu propagasi bolak-balik. Konfirmasi ini juga melakukan contention untuk mendapatkan kanal.
Sistem ini efektif bilamana waktu transmisi jauh lebih besar dari waktu propagasi. Collision terjadi bilamana dua workstation melakukan transmisi dalam waktu berdekatan (kurang dari waktu propagasi). Kalau media transmisi tidak bebas maka dapat digunakan beberapa cara untuk mengatur giliran transmisi:
Non Persistent (Random)
Kalau media sibuk, stasiun menunggu selama waktu tertentu misalnya berdasarkan perkiraan distribusi kemungkinan. Keuntungan kemungkinan collision berkurang. Waktu transmisi kembali yang ditentukan secara acak ini mempunyai kerugian utama bahwa ada waktu yang terbuang, walaupun saat tersebut ada stasiun lain yang ingin melakukan pengiriman.
Persistent
Saluran yang sibuk ditunggu sampai bebas dan segera dilakukan transmisi. Kalau terjadi collision (ditandai dengan tidak adanya konfirmasi) maka prosedur harus diulang kembali setelah menunggu beberapa saat secara sembarang (random).
Kalau ada dua workstation atau lebih akan mengirimkan data maka pasti terjadi collision , dan transmisi ulang akan berlangsung setelah collision ini disebut 1-persistent, karena saat saluran bebas ia pasti mengirimkan frame.
Waktu tunda propagasi sangat penting karena workstation kedua akan mengirimkan data segera setelah diketahui saluran bebas. Besar kemungkinannya bahwa frame yang dikirim oleh workstation lain belum tiba, sehingga dapat terjadi collision.
p-persistent
Kalau saluran bebas maka transmisi dilakukan dengan kemungkinan p dan setelah menunda selama satu unit waktu dengan kemungkinan (1p). Unit waktu biasanya sama dengan waktu propagasi maksimum. Bilamana saluran sibuk maka harus ditunggu sampai bebas lalu disalurkan dengan cara yang sama seperti pada saluran yang bebas.
Besarnya p harus sedemikian rupa hingga untuk n workstation yang ingin mengirimkan paketnya make np harus lebih kecil dari 1.Efektivitas CSMA tergantung dari metode persistence yang dipilih.
CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access-Collision Detection)
Merupakan perbaikan dari CSMA. Pada CSMA bila terjadi tabrakan dua paket, media tidak dapat dipakai selama transmisi kedua paket tersebut. Perbaikannya ialah workstation terus mendengarkan saluran selama transmisi. Kalau terjadi collision maka transmisi paket dihentikan lalu diberikan sinyal yang memberitahu semua workstation bahwa terjadi kesalahan. Lalu diulang lagi setelah menunggu beberapa saat.
2) Token-Passing
Jaringan TokenPassing menggunakan protokol dengan token yang panjangnya 24 bit dan berpola unik secara kontinu mengelilingi suatu kalang logika. Token adalah pesan - yang memungkinkan akses yang bersirkulasi di sekitar cincin (ring). Hanya satu workstation yang dapat memperoleh kendali atas token pada satu waktu. Dalam hal ini tidak ada pengendali pusat dan semua workstation mempunyai status yang sama.
Workstation yang mempunyai data. untuk dikirimkan pertama kali harus memperoleh kendali atas token. Akses ke token ditentukan oleh status dari sebuah bit yang berada pada
ujung depan (leading edge) suatu token yang menunjukkan token dalam keadaan sibuk atau bebas.
Jika token tersebut dalam keadaan bebas, workstation yang mempunyai data akan menangkap token tersebut, mengirimkannya ke jaringan, lengkap dengan alamat dari workstation pengirim dan tujuan, dan menandai token tersebut dengan sibuk.
Token akan meneruskan perjalanannya mengelilingi LAN. Data akan dikirimkan dalam bentuk paket. Ukuran dari kalang tetap sehingga ada waktu tunda pengiriman yang tetap di sekeliling kalang. Kalang tersebut dapat mendukung sejumlah, bit yang tetap pada satu waktu dan bit-bit ini disatukan ke dalam sejumlah paket.
Workstation dapat mengirimkan sebanyak mungkin token asalkan tidak melebihi waktu yang ditentukan.
Selarna data tersebut berputar mengelilingi jaringan, alamat tujuan akan dibaca oleh setiap workstation secara bergiliran sampai workstation tujuan mengenali alamat tersebut. Workstation tersebut akan mengkopi data dan, mengembalikan paket tersebut (masih dalam keadaan penuh) ke jaringan.
Jika paket tersebut telah berputar secara benar di dalam sebuah kalang logika dan telah kembali ke workstation asal, data akan dihapus dari paket dan token akan bebas sebelum dilewatkan ke workstation berikutnya.
19. Konsep TCP/IP
18. Kode Koreksi Error
Artikel Terkait
Komunikasi Data
18. Kode Koreksi Error
17. Prinsip Dasar Metode Akses Media
16. Operasi Protokol dan Akses Media
15. Topologi Jaringan Liniear Bus
14. Media Transmisi Jaringan
13. Perangkat Keras Jaringan 2 (Repeaters, Birdges dan Routers)
12. Perangkat Keras Jaringan 1 (File Servers, WorkStation, NIC dan Hubs)
11. Sistem Jaringan Lokal
10. Kode Blok Data dan Kode Humming
9. Unipolar, Polar dan Bipolar Line Coding dalam Slide
8. Kode 2B1Q, Kode Blok dan Kode ASCII
8. Kode 2B1Q, Kode Blok dan Kode ASCII
7. Unipolar Line Coding, Polar Line Coding dan Bipolar Line Coding
6. Kode Dalam Sistem Komunikasi Data
5. Penjelasan untuk Setiap Layer Model OSI
4. OSI (Open System Interconnection)
3. Aplikasi Komunikasi
2. Pengantar Sistem komunikasi Data
1. Glosarium Komunikasi Data.
Belum ada Komentar untuk "Prinsip Dasar Metode Akses Media"
Posting Komentar